Menginap di Le Pirate Beach Club, Nusa Ceningan

Berawal dari obrolan iseng dengan Amel, salah seorang teman saya tentang keinginan jalan-jalan ke Bali, tiba-tiba sudah kebeli aja tiket PP ke Bali dan confirmed booking di Le pirate beach club. Amel yang punya ide dan meracuni saya tentang menginap di Le Pirate Beach Club, sebuah penginapan imut dengan design yang keren di Nusa Ceningan. Le Pirate ini merupakan "non-star resort" yang hanya terdiri dari 10 kamar atau mereka menyebutnya dengan istilah "beach boxes", dengan harga yang menurut saya cukup reasonable, cukup sepadan dengan suasana hening/sepi yang bisa saya dapat dengan menginap disini. Untuk menginap disini harus booking jauh-jauh hari karena sering full booked.

Berikut ini rute yang saya tempuh untuk menuju Le Pirate Beach Club. Dari bandara dengan menggunakan taksi menuju Sanur dengan ongkos 135rb. Lanjut naik Public speed boat menuju Mushroom bay, Nusa Lembongan seharga 150rb untuk PP (ini harga khusus turis domestik) selama 30 menit. Sesampai di Mushroom bay, langsung menyewa motor yang tersedia seharga 150rb untuk 2 hari pemakaian, yang unik motor disini kebanyakan gak pake plat nomor dan simpel banget proses rentalnya. Cukup bilang pengen motor model apa, tawar menawar harga, bayar, kasi kunci, langsung deh cuss bawa. Kemudian lanjut berkendara menuju Jembatan Pegas selama kurang lebih 20 menit. FYI, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dihubungkan hanya dengan jembatan pegas ini. Sebenarnya saya dan teman saya sama-sama gak tahu harus berkendara ke arah mana, hanya modal tanya-tanya orang Alhamdulillah bisa juga sampe jembatan. Jembatan ini kecil, hanya bisa dilalui oleh 1 motor, jadi kalau kebetulan berpapasan ya salah satu harus sabar menunggu. Belum lagi suara jembatan yang terbuat dari kayu, agak bikin saya ngeri takut jembatan tiba-tiba terputus :)). Usai dari jembatan belok kanan dan tinggal jalan lurus aja, Le pirate beach club letaknya di sebelah kanan jalan. Jalanan di nusa ceningan yang sempit dan rusak cukup menantang buat saya yang nyetir motor sambil bawa carrier plus membonceng teman. Tapi yaa dinikmati aja, namanya juga liburan. Kalau gak mau ribet, bisa booking transfer service ke pihak Le Pirate.

 

 

Schedule Kapal

Jembatan penghubung Lembongan-Ceningan

 

Ceningan dilihat dari Lembongan

Begitu masuk area penginapan, saya gak henti2nya merasa amazed dengan design dan pemandangan yang keren. Untuk kamar saya pesan kamar 1 beach boxes untuk 2 orang tanpa ac tapi ada kipas angin dan exclude breakfast seharga Rp 500rb per malam, kalo pake ac ada tambahan biaya 100rb. Ukuran kamarnya memang mungil, space untuk solat aja rasanya susah banget saking sempitnya, tapi kamar mandinya menurut saya kegedean. Kamar mandinya outdoor loh, jadi sambil mandi bisa sambil liat langit, dipayungi bintang-bintang kalau malam, dan bisa sambil jemur-jemur pakaian di pagar bambu di sekeliling kamar mandi. 
Tiba di penginapan tepat di siang hari yang terik bikin kami kelaparan, tersedia restaurant di penginapan ini dengan harga yang mahal memang dan rasa yang agak kurang. Menu yang menurut saya rasanya paling enak disitu menurut saya grilled tuna dengan sambal matah. Nusa Ceningan ini, lingkungan relatif jauh lebih sepi daripada Nusa Lembongan dan jarang sekali ada warung makan. Malam hari kami berniat untuk mencari warung makan dengan harga makanan yang terjangkau, tapi kondisi jalan yang gelap gulita menyurutkan langkah kami. Tapi ternyata gak jauh dari penginapan kurang lebih hanya 100 meter ada rumah yang menjual makanan antara lain Indomie, nasi goreng dan soto, satu hal yang bikin kami agak takut kembali ke warung itu adalah Anjing. Yap Ibu pemilik warung tersebut memilik 2 anjing yang sama-sama berwarna hitam yang satu galak dan satu lagi ramah. Memang uda dasarnya takut ama anjing, mau ramah, galak,atau lucu sekalipun sama-sama menakutkan bagi saya.

Lunch dengan view se-kece ini

Le Pirate Beach club

Kamar

Little heaven

Karena hanya ada 10 kamar dan mayoritas tamu bule semua, jadi gak ada yang bangun sepagi kami. Alhasil, kolam renang yang imut ini bisa kami kuasai sambil menikmati pemandangan sunrise...Aaahhhh truly refreshing.

Sunrise

Puas leyeh-leyeh di hotel, kami beranjak untuk mengeksplor sekitar Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Tempat pertama yang seharusnya kami kunjungi adalah Cliff Jump point, tapi entah karena nyasar, atau penjelasan hasil nanya orang sana sini, yang kami temukan malah Blue Lagoon point. Letak Cliff jump point dan Blue Lagoon point ini sebenarnya berhadapan, tapi somehow kami gak bisa menemukan jalan masuk ke cliff jump point. Jalanan menuju 2 tempat ini rusak, menanjak dan sepi. Saking nanjaknya teman saya sampe turun karena motor ga kuat menaiki tanjakan. Di Blue Lagoon point pun sangat sepi hanya ada kami berdua dan 1 sapi yang lagi neduh, jadi berasa agak horor.

Blue Lagoon Point

Lanjut menyeberang ke Nusa Lembongan, Tujuan selanjutnya adalah Dream Beach. Masuk pantai ini gratis, dan juga terdapat penginapan berbentuk gubuk. Saya kurang suka penginapannya karena banyak kamar jadi rame.Tapi kalau dari pemandangan dan kamar, bagus menurut saya.

Dream Beach - Lembongan

Kondisi perut yang mulai lapar, membuat saya mengarahkan motor ke Jungut Batu untuk mencari warung nasi dengah harga terjangkau. Jalanan ke arah Jungut Batu ini kondisinya lebih baik daripada nusa ceningan tapi tetap melalui tanjakan, kelokan dengan pemandangan hutan di kanan kirinya. Setelah makan seporsi soto ayam, dengan maksud berhemat kami membungkus nasi campur untuk dimakan malam harinya tapi karena kebodohan, keteledoran kami nasi bungkus itu tertinggal entah dimana. Hiks....Jadilah kami malam itu makan "Mewah" lagi di hotel. Tapi ya balik lagi dinikmati aja, namanya juga liburan. Sore harinya kami menghabiskan waktu berenang di kolam le pirate, dan malam harinya dengan berselimutkan bintang-bintang kami habiskan dengan saling curhat di teras kamar. Aaaakk masih gak rela mengakhiri liburan di Le Pirate....