Rabu, 10 Oktober 2012

Kyoto ~ Sisi Tradisional Jepang (Japan Trip Part 5)

Sanjusangendo-Kyoto
Minggu, 20 Mei 2012 ~ Pagi itu tepat pukul 7 pagi, turun dari bis malam yang mengantarkan kami dari Tokyo berhenti di depan Kyoto Eki (station). Udara pagi terasa menusuk membuat persendian terasa kaku, ditambah lagi nyawa belum sepenuhnya terkumpul karena baru saja bangun tidur...baru sekitar 5 langkah tiba2 kakak saya sudah lesehan di trotoar, dy jatuh tanpa sebab yang jelas :D Tujuan pertama kami adalah masuk ke dalam Kyoto Station untuk ke Kyoto tourist center, untuk membeli bus day pass seharga 500 yen dan sekaligus mencari info mengenai letak Khaosan Kyoto Guesthouse, penginapan yang sudah saya booking.


Untuk berkeliling kota Kyoto memang paling nyaman menggunakan bus, dan bus day pass adalah cara yang termurah untuk seharian keliling menggunakan bus. Meskipun transportasinya murah, tapi entrance fee untuk tiap temple yang dimasukin tidak lah murah. Usai menaruh barang di penginapan yang terletak dekat dengan pusat perbelanjaan Teramachi street, langsung berangkat menuju Kinkakuji Temple atau yang biasa dikenal dengan Golden Temple. Kinkakuji ini berupa taman besar yang terdapat danau kecil yang ditengahnya itulah terletak temple berwarna gold. Entrance fee nya sebesar 400 yen.
the beautiful Kinkakuji
Suasana Kyoto ini meskipun ramai turis tapi tetap terasa tenang, kalem, bawaannya pengen leyeh-leyeh pokoknya. Naik bis menuju Sanjusangendo (another temple), kami semua tertidur..mungkin terbawa suasana  Kyoto yang tenang atau memang masih kelelahan sehabis perjalanan dari Tokyo semalam. Jarak antara Kinkakuji dan Sanjusangendo sangaattttt jauhuuh... uda pose tidur model apapun ampe ngobrol ngalor ngidul, tetep ga nyampe-nyampe..sempet curiga nyasar..tapi ternyata memang jauh. Sekitar 1 jam perjalanan akhirnya sampai. Untuk masuk pengunjung harus membayar 600 yen. Jika memasuki ruangan inti dari Sanjusangendo pengunjung tidak diperbolehkan untuk memotret, ruangan tersebut berisi 1001 patung pasukan yang menjaga para dewa.
Area Sanjusangendo

Selanjutnya, tidak jauh dari situ, dengan naek bis menuju Kiyomizudera temple. Temple yang paling ramai dikunjungi. Dari halte bis menuju temple ini, kita masih harus berjalan skitar 1 km dengan jalanan kecil yang menanjak..fiuh. Di kanan kirinya terdapat banyak toko dan kedai yang bisa bikin semangat berjalan lagi.Ganbatte ! sesampainya diatas dengan nafas yang pendek karena kecapean...I felt it's all worth it..indahh.. Untuk masuk temple ini, pengunjung harus membayar 300 yen dan hanya buka sampai dengan pukul 4 sore. Kiyomizu sendiri memiliki arti air jernih, di dalam area temple terdapat air terjun yang airnya jatuh ke suatu kolam dan pengunjung bisa meminum air tersebut yang diyakini memberikan manfaat. Masih dengan kondisi kelelahan, kami memutuskan untuk beli makan di salah satu kedai di dalam area Kiyomizudera sekaligus numpang sholat.
Kimono Couple @ Kiyomizudera
at balcony of Kiyomizudera
Hanging wish

Air jernih (Kiyomizu)

Snacking ^^
Sore menjelang malam, waktu yang tepat untuk berkenalan dengan mbak-mbak Geisha. Turun di Gion district kami kebingungan mencari letak dimana para Geisha berkumpul. Kalaupun ketemu satu, pasti jalannya cepet banget. Jangankan kenalan dan berfoto bersama, foto dari jauh pun susah, saking cepetnya mereka jalan. Ternyata kalo jam-jam sore terutama malam, mereka memang tidak mau diganggu karena itu waktunya mereka show, oleh karena itu mereka terburu-buru. Tapi basically katanya siy mereka cukup ramah, jika kita ajak ngobrol di siang hari. Well, misi chasing geisha malam ini gagal. Tapi secara tidak sengaja di taman di area Gion tersebut sedang berlangsung pernikahan secara adat Jepang...hwaaa senang bisa nonton secara Live.
Prosesi adat pernikahan ala Jepang

Gion District

Senin, 21 Mei 2012 ~ Hari itu adalah hari tersiang saya bangun selama di Jepang, mungkin rasa capek badan saya sepertinya sudah mencapai puncaknya. Di akhir hari saya agak menyesal uda bangun kesiangan , fenomena alam yang sangat jarang terjadi yaitu gerhana matahari cincin terlihat jelas di Jepang, dan ramai dibicarakan di siaran berita lokal..huhu..saya malah asik ngorok. 2 orang teman saya memutuskan untuk bangun pagi dan pergi ke kota Nara, sedangkan saya, kakak dan teman sy memutuskan untuk bermalas-malasan. Terlihat matahari dari jendela sudah cukup terik akhirnya saya memutuskan untuk mandi. Hari itu kami berniat jalan-jalan santai saja. Tidak jauh dari penginapan terdapat teramachi street yang merupakan shopping arcade dan nishiki market yang menjual makanan. Sekitar pukul 9 pagi belum banyak toko yang buka. Barang-barang yang dijual cukup variatif, mulai dari suvenir khas jepang seperti kaos, topi, kitkat green tea juga ada sepatu, tas, baju lucu nan keren, mulai dari toko serba 100 yen, sampai gerai Uniqlo ada di area ini. Selama traveling di Jepang saya paling suka berbelanja di Kyoto, suasananya  tenang, harganya juga reasonable.
Teramachi-shopping arcade


Ketika lagi duduk santai sambil makan froyo usai berbelanja, tiba2 ada geisha yang full make up sedang berjalan menyebrang, langsung saja teman saya mengambil kameranya, dan mengambil beberapa foto sayang tidak sempat berfoto bersama :'(
Chasing Geisha
Usai mengambil barang di penginapan, kami langsung menuju Kyoto station untuk lanjut ke kota berikutnya, yaitu Osaka. Ternyata siang hari dengan menggeret koper naek bis untuk ke kyoto station tidaklah mudah. Bis yang penuh sesak ditambah koper dan ransel itu sesuatu banget repotnya. Sesampai di station (finally) langsung ke kantor penjualan ticket JR untuk membeli tiket shinkansen menuju Osaka seharga 1.380 yen. Kalau dilihat harganya memang cukup mahal mengingat lama perjalanan cuma 15 menit saja...tapi pengalaman menaiki kereta super cepet it's priceless !!^^
Shinkansen to Osaka

2 komentar: