Meskipun uda wara wiri traveling kesana kemari, saya belum pernah yang namanya ke
Gunung Bromo yang jaraknya hanya sekitar 110 km dari Surabaya, alasannya sih simpel belum ada kesempatan, kalau pun ada kesempatan ga ada temen yang mau ikutan karena kebanyakan uda pernah ke Bromo. Tapi akhirnya, setelah obrolan basa basi dengan beberapa teman saat lagi otw untuk mencoba Paralayang di Batu akhirnya kami sepakat untuk ke Bromo saat liburan akhir tahun 2012.
Long weekend menjelang taun baru, saya dan teman-teman sepakat untuk ke Bromo. Setelah sempat tertunda akhirnya berangkat juga. Berangkat tanpa booking penginapan sebelumnya di situasi holiday season berarti kami harus rela mendapatkan penginapan seharga Rp 250 ribu per kamar isi 2 bed dengan kondisi seadanya dan harga sewa jeep untuk keliling esok paginya dengan harga Rp 750ribu, 2 kali lipat dari harga normal.
Bromo |
Long weekend menjelang taun baru, saya dan teman-teman sepakat untuk ke Bromo. Setelah sempat tertunda akhirnya berangkat juga. Berangkat tanpa booking penginapan sebelumnya di situasi holiday season berarti kami harus rela mendapatkan penginapan seharga Rp 250 ribu per kamar isi 2 bed dengan kondisi seadanya dan harga sewa jeep untuk keliling esok paginya dengan harga Rp 750ribu, 2 kali lipat dari harga normal.
Kamar mungil untuk ber 5 |
Ternyata ekspektasi saya salah, sesampai diatas yang saya temui hanya sekelompok anak muda duduk-duduk santai menunggu sunrise, tidak ada toilet ditengah kegelapan. Hati dan perut makin gak tenang, pemandangan Gunung Bromo yang sangat indah menyembul di tengah kegelapan terasa biasa saja dikarenakan kondisi perut yang gak biasa. Teman-teman saya makin asik berfoto dengan background sunrise terakhir di tahun 2012 itu. Akhirnya begitu kondisi uda cukup terang, teman saya yang baik hati mau menemani saya berjalan kembali ke bawah dengan harapan ada toilet. Dan ternyata benarrr.....ada toilet menyempil tidak jauh dari spot penanjakan itu sepertinya toilet ini baru beroperasi kalau hari sudah terang saja, dengan membayar 5ribu rupiah saja senyum saya bisa kembali lebar Tapi kemudian teman saya nyeletuk "harusnya kamu bayar 20ribu...krn toilet yang sebelah uda 4 kali ganti org sedangkan kamu gak keluar2" Upss :D
Usai dari kawasan penanjakan lanjut ke kawah gunung Bromo. Lagi-lagi kekuatan kaki diuji, entah kenapa rasanya disini saya manja banget males jalan jauh padahal kalau inget waktu malam-malam di sudut kota Tokyo saya kuat berjalan sampai 2km lebih tanpa mengeluh. Saya akhirnya memutuskan untuk tidak naik ke Kawah dan hanya berjalan-jalan di bawahnya.
Lanjut jeep kami menuju ke padang savana atau yang biasa disebut bukit teletubies (berpelukaaannn :D) dan kemudian yang terakhir kawasan hamparan pasir yang disebut pasir berbisik yang merupakan tempat syuting film pasir berbisik.
Bukit teletubbies |
pasir berbisik |
Moral of the story adalah sepertinya saya belum siap traveling terpisah jauh dari toilet :D dan untuk naik gunung yang sesungguhnya, secara fisik dan mental belum siap, salut lah dengan para pendaki gunung. Anyway, sekali lagi ini salah satu trip yang menyenangkan dan cukup berkesan..Good friends for a good trip ^^
Sunrise yang tak terlihat mataharinya |
oh jadi gitu gaya pub nya. haha
BalasHapusturun pasaran loh moy, membuka aib pas perjalanan ahahahahah.. bawa kantong plastik and stock tissue basah yang buanyak for next trip..just in case wakakakakak
BalasHapus